Senin, 13 Mei 2013

bahan ajar


Wave:   









BAHAN AJAR



Pengertian Bahan Ajar:
Menurut Depdiknas ( Kurniawati : 2011) definisi bahan ajar yakni sebagai berikut :
1.    Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
2.    Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
3.    Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis untuk membantu melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain:
1.    Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum,
2.    Karakteristik sasaran, dan
3.    Tuntutan pemecahan masalah belajar.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri.

Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer.Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.

Sebagaimana fungsinya diatas, maka sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :
1.   Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
2.   Kompetensi yang akan dicapai
3.   Isi materi pembelajaran
4.   Informasi pendukung
5.   Latihan-latihan
6.   Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
7.   Evaluasi
8.   Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

Jenis Sumber Belajar:

1.     Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapatmelakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itudapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempatpembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
2.     Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkahlaku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumberbelajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
3.     Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana pesertadidik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikansebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahlilainnya.
4.     Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekamanelektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar
5.     .Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri olehpeserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya bukupelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
6.     Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikanperistiwa atau fakta sebagai sumber belajar.Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabilasumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkanseseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak makatempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanyasekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1.    Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
2.    Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
3.    Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat Bahan Ajar Bagi Guru:
1.    Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
2.    Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
3.    Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
4.    Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
5.    Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6.    Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat Bahan Ajar bagi Peserta Didik:
1.    Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2.    Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3.    Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya

Prinsip Pengembangan Bahan Ajar:
1.    Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2.    Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3.    Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4.    Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5.    Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6.    Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
Jenis Bahan Ajar :
1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Teknik Penyusunan Bahan Ajar :
1. Analisis SK-KD-Indikator
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
















Kamis, 09 Mei 2013



Pengembangan bahan ajar
    Bahan ajar merupakan informasi, alat, teks yang diperlukan guru dan terstruktur. Seperangkat materi yang tersusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak.
Bentuk-bentuk bahan ajar:
1.      Bahan cetak (buku, modul, lembar kerja siswa)
2.      Audio visual ( vidio, film, VCD)
3.      Audio (radio, kaset)
4.      Visual
5.      Multi media
Cakupan bahan ajar:
1.      Judul
2.      Petunjuk belajar
3.      Tujuan yang akan dicapai
4.      Informasi pendukung
5.      Latihan-latihan
6.      Petunjuk kerja
7.      Penilaian
Perbedaan bahan ajar dan buku teks:
ü  Bahan ajar merupakan bahan/materi pembelajaran yang disusun secara sitematis yang digunakan guru dan siswa.
ü  Buku teks mengasumsikan minat dari pembaca
ü  Buku teks ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
ü  Buku teks dirancang untuk dipasarkan secara luas
  1. KATA KERJA OPERASIONAL
Kata kerja operasional untuk pengembangan indikator silabus dan RPP berdasarkan taksonomi bloom di bagi dalam beberapa pencapaian kompetensi dasar yang di tandai oleh perubahan prilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,pengetahuan dan ketrampilan.
  • Domain Kognitif
1.      Pengetahuan (C1), meliputi:
 mengutip, menyebutkan, menjelaskan, menggambar, membilang, mengidentifikasi, mendaftar, menunjuk, memberi label, memberi indeks, memasangkan, menamai, menandai, membaca, menyadari, menghafal, meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, meninjau, memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulasi, memberi kode, menelusuri.
2.      Pemahaman (C2), meliputi :
Menjelaskan, menyimpulkan, merangkum, memperkirakan, mengkategorikan, mencirikan, merinci, mengasosiasikan, membandingkan, menghitung, mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin, membedakan, mendiskusikan, mencontohkan, menerangkan, merangkum, menjabarkan.
3.      Penerapan (C3), meliputi :
Menugaskan, mengurutkan, menerapkan, menyesuaikan, mengklasifikasi, menentukan, menghitung, mengembangkan, memodifikasi, menentukan, menilai, melatih, mengemukakan, menyelidiki, mempersoalkan, memproduksi, memproses, mengaitkan, menyusun, memecahkan, memproses, meramalkan.
4.      Analisis (C4), meliputi :
Menganalisis, menegaskan, membuat diagram, membedakan, menghubungkan, menjabarkan, mengkorelasikan, merasionalkan, menguji, mencarahkan, menjelajah, menyimpulkan, menemukan, menelaah, memaksimalkan, mengukur, memerintajkan, mengedit, melatih.
5.      Sintesis (5), meliputi : Menciptakan, mendesain, memformulasikan, membuat prediksi, mengatur, mengumpulkan, menyusun, mengarang, menciptakan, mengkreasikan, merencanakan, memperjelas, merumuskan, menggabungkan, memadukan, membatas, menampilkan, merangkum, merekonstr uksi.
6.      Evaluasi  (C6), meliputi :
Membuat kritik, memberi penilaian, membandingkan, membuat evaluasi, menugaskan, menafsirkan, membuktikan, merangkum,
  • Domain  Afektif
1.      penerimaan
2.      tanggapan
3.      penghargaan
4.      pengorganisasian
5.      karakteristik berdasarkan nilai-nilai
  • Domain Psikomotor
1.      Menirukan
2.      Memanipulasi
3.      Pengalamiahan
4.      Artikulasi


   Asesmen kinerja dan portofolio dalam pembelajaran IPA di SD
A.     Asesmen kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuansiswa dalam proses dan produk. Asesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses ketrampilan dan kecakapan dalam menyelesaiakan tugas yang diberikan.
     Berdasarkan cara melaksanakan asesmen kinerja, dapat dikelompokan menjadi:
1.      Asesmen kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
2.      Asesmen kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok
3.      Asesmen kinerja individu untuk mengases kinerja secara individu.
      Utnuk merealisasikan assesmen kinerja ini, dimulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting, yaitu:
1.      Fase 1:mendefinisikan kinerja
2.      Fase 2: mendesain latihan-latihan kerja
3.      Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil

B.     Asesmen portofolio
Portofolio sebagai asesmen otentik digunakan untuk beberapa keperluan yaitu untuk mendokumentasikan kemajuan siswa, mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, membangkitkan kepercayaan dan motivasi belajar, mendorong tanggungjawab siswa untuk belajar.
    Keuntungan penerapan portofolio sebagai asesmen ontentik antara lain sebagai berikut:
1.      Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
2.      Menekankan pada hasil pekerjaa terbaik siswa
3.      Menbandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu
4.      Siswa dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik
5.      Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
6.      Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas

     Berikut ini adalah model portofolio IPA SD yang berisi contoh-contoh pekerjaan siswa:
1.      Hasil ulangan
2.      Uraian tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3.      Gambar-gambra dan laporan lisan
4.      Produk berupa hasil pekerjaan proyek
5.      Laporan kelompok dan foto kegiatan siswa
6.      Respon terhadap pertanyaan open-ended masalah pekerjaan rumah
7.      Salinan piagam penghargaan